Sabtu, 20 Februari 2010

HSG Test


Memiliki buah hati adalah dambaan semua pasangan menikah, banyak cara yang dilakukan untuk mendapatkannya. Ada yang dengan mudahnya diberikan kehamilan oleh ALLAH SWT, ada juga yang harus melalui berbagai macam tindakan medis atau terapi alternatif karena kehamilan yang dinanti tidak juga datang.
Yang ingin saya bagi disini adalah pengalaman saya menjalani test HSG, setelah 14 bulan pernikahan kehamilan yang dinanti tidak kunjung tiba. Berbagai tanya dan penasaran muncul, apalagi sebelum berkonsultasi dengan Dokter. Konsultasi pertama dilakukan USG, hasilnya tidak ditemukan adanya kejanggalan. Karena alat USG memilik keterbatasn dalam hal pembacaan, akhirnya saya disarankan untuk menjalani test HSG (histerosalpingografi). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi saluran telur. Mengapa diperlukan pemeriksaan saluran telur? Tak lain karena kehamilan hanya mungkin terjadi bila sel telur bertemu dengan sel sperma. Pertemuan ini terjadi di ampula tuba (bagian saluran telur yang melebar).
Pemeriksaan saya jalani pada hari ke-10, dihitung sejak haid pertama. Pada haid pertama itu saya menghubungi laboratorium untuk mendapatkan antrian test HSG. Datang dengan membawa pembalut cadangan karena sebelumnya saya membaca di internet mengantisipasi jika ada kemungkinan pendarahan atau flek.
Step pertama adalah mengganti baju (bawahan) dengan baju operasi. Kemudian berbaring diatas meja rontgen. Alhamdulillah, dokter radiologi dan perawatnya adalah perempuan, meskipun begitu tetap ada rasa malu dan tidak nyaman.
Step kedua, pemasangan alat. Pada saat pemasangan alat memang ada rasa tidak nyaman. karena alat tersebut dimasukkan kedalam banget melalui lubang V. Apalagi saat cairan kontras (cairan yang digunakan agar nampak ketika di rontgen) dimasukkan, mulai ada rasa nyeri dan kram yang makin lama terasa mencengkeram perut dan berlangsung cukup lama.
Akhirnya pemeriksaan selesai, setelah melalui 4 kali rontgen. Pertama sebelum cairan kontras masuk, dua dan tiga setelah cairan kontras masuk. Keempat setelah cairan kontras keluar.
Hasilnya kedua tuba non patent, artinya ada penyumbatan pada saluran telur, sehingga sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur dan membuahi. Konsultasi dengan dokter sejak dini sangat diperlukan agar bisa dilakukan tindakan medis yang tepat.
Dan yang paling utama adalah terus berusaha dan berdoa kepada ALLAH SWT. Saling support dengan pasangan adalah penting agar dapat melalui berbagai macam ujian. Tetap positive, yakinlah bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika ALLAH SWT menghendaki-Nya...terus berdoa.
Semoga artikel ini dapat membantu memberikan informasi tentang test HSG. Good luck my friends. ^_^

5 komentar:

Unknown mengatakan...

trimakasih ya sharingnya, Insya Allah sabtu nanti tanggal 3 Apr 2010, saya akan test HSG.

"KUN FAYAKUN",tidak ada yang tidak mungkin untuk Allah SWT

Smoga kita diberikan kelancaran, kemudahan dan dianugrahi rezeki Anak :). Aminn..Amin ya Rabbal Alamin

intan's world mengatakan...

Aminn..Diana...semoga diberi kelancaran...jgn menyerah ya...be postive...Allah melihat sgala daya & upaya qt.. ^_^

mayfala_Boutiqe mengatakan...

mba intan, mau tny utk HSG dgn dktr radiolog nya perempuan di RS mana ya?
Tks

intan's world mengatakan...

@mayfala_boutique
di kotaku kebetulan ada radiolog perempuan, aq HSG di lab Sam Husada Nganjuk...coba cari info di kota anda, semoga lancar ya ^_^

Yuli_Suryani mengatakan...

Bismillah, aku juga mau cek sel telur d sam husada nganjuk mbak. Sudah 6th menikah tp belum juga bunting ��
Sama-sama saling mendoakan yya bunda"